JONO YANG TAK PUNYA CITA-CITA
Tema : Cita-cita
Pelaku : Jono ( suka melamun )
Bejo ( suka menolong, lucu )
Amat ( sombong )
Jhony ( baik, periang, baik hati )
Pada
siang hari sepulang sekolah, saat dimana banyak siswa sudah pulang dan meninggalkan
sekolahan namun Jono seorang siswa di SMA Sukamundur sedang melamun di tempat
parker sekolah. Dia sendirian saat itu. Tak tahu apa yang dipikirkannya saat
itu. Namun saat ia sendirian datanglah temannya yang bernama Jhony Van Basten
yang menghampiri Jono yang sedang duduk melamun sendirian itu. Lalu Jhony
menanyakan kenapa dia belum pulang dan saat itu mereka bercakap-cakap banyak
hal.
Jono belakangan ini sering melamun
sendirian mungkin karena banyak sekali masalah yang dia alami, terlihat dari
raut wajahnya yang tak nampak cerah. Lalu Jhony bertanya soal masalahnya dan
mungkin dia bisa membantu. Jhony memang orang yang baik hati dan bijak. Dia
sering membantu teman yang kesusahan dan tak segan untuk membela yang benar.
Jono menceritakan tentang masalahnya yang sedang ia alami sekarang yaitu
masalah cita-citanya yang ditanyai oleh orang tuanya. Namun Jono menjawabnya
dengan kata-kata belum punya cita-cita. Tapi jawaban itu mmbuat orang tuanya
marah.
Tak lama kemudian Amat dan Bejo
datang sambil membawa jajan. Lalu Amat dan Bejo melihat kearah Jono dan Jhony
yang sedang duduk dikantin dan mereka mendekatinya. Bejo yang bersahabat dengan
Jono dari TK menanyakan hal yang sama dengan pertanyaan yang di layangkan oleh
Jhony tadi dan jawaban Jono tetap sama. Saat itu Amat juga mendekat dan
mendengarkan pembicaraan mereka. Saat Joni selesai bercerita soal dia yang
belum punya cita-cita, Amat dengan sombongnya mengejek dan menyombongkan
dirinya yang suatu saat setelah besar nanti dia akan menjadi perwira polisi dan
akan menjadi yang paling hebat dari mereka semua.
Namun Jono merasa dia di hina dan
tiba-tiba Jono memukul Amat yang dari tadi mengejek dengan nada-nada
merendahkan Jono dan keluarganya yang pas-pasan. Lalu Bejo dengan sigap
memisahkan mereka dan sedikit mendorong Amat agar sedikit menjauh dari Jono.
Saat itu keadaan sedikit memanas dengan berkelahinya Amat dengan Jono.
Jhony tak tinggal diam dengan hanya
membiarkannya saja. Jhony kemudian menasehati Amat dan Jono tentang suatu
perbedaan. Perbedaan itu ada pada diri setiap manusia yang hidup di dunia. Saat
manusia saling menghargai perbedaan maka permusuhan tidak akan terjadi di dunia
ini. Jhony lalu menasehati Amat dengan kata-kata soal jangan menjadi orang yang
selalu menyombongkan diri dengan apa yang ia punya sekarang. Lalu Jhony
menyuruh mereka untuk berdamai dan bersalaman dan saling meminta maaf. Akhirnya
mereka saling berjabat tangan dan saling memaafkan. Lalu Amat dan Bejo pulang
terlebih dahulu dari Jhony dan Jono.
Lalu
Jhony berkata pada Jono sebelum ia pulang dan bertanya pada Jono tentang apa
keinginannya di masa kecil yang sampai saat ini menjadi impiannya, dan Jono
menjawab dia senang bermain sepakbola dan ingin menjadi pemain sepakbola namun
dia tidak mahir bermain sepakbola. Saat itu Jhony kembali mengatakan kepada
Jhony tentang impiannya unuk diwujudkan dan soal belum mahir itu memang awal
dari sebuah usaha agar menjadi yang terbaik kelak. Lalu Jhony memberitahu satu
hal lagi kepada Jono soal cita-citanya yaitu jika apa yang ia inginkan dan
impikan maka itu adalah salah satu cita-citany dimasa depan
Setelah drama yang cukup panjang
tadi akhirnya Jono tau suatu hal, dia memiliki bakat yang akan menjadi
cita-citanya kelak di masa depan dan dia optimis untuk mengejar impiannya dan mewujudkan
keinginan untuk menjadi pemain sepakbola. Akhirnya dia pulang dengan wajah
cerah karena sudah tau cita-citanya apa dan tak perlu lagi bingung soal
cita-citanya.
NAMA : TAHTA MH
NO : 29
KELAS : XI MIPA 1
No comments:
Post a Comment