Sunday 31 May 2015

CONTOH TEKS DRAMA BAHASA INDONESIA TENTANG CITA-CITA



JONO YANG TAK PUNYA CITA-CITA

Tema   : Cita-cita
Pelaku  : Jono ( suka melamun )
               Bejo ( suka menolong, lucu )
               Amat ( sombong )
               Jhony ( baik, periang, baik hati )

Pada siang hari sepulang sekolah, saat dimana banyak siswa sudah pulang dan meninggalkan sekolahan namun Jono seorang siswa di SMA Sukamundur sedang melamun di tempat parker sekolah. Dia sendirian saat itu. Tak tahu apa yang dipikirkannya saat itu. Namun saat ia sendirian datanglah temannya yang bernama Jhony Van Basten yang menghampiri Jono yang sedang duduk melamun sendirian itu. Lalu Jhony menanyakan kenapa dia belum pulang dan saat itu mereka bercakap-cakap banyak hal.
            Jono belakangan ini sering melamun sendirian mungkin karena banyak sekali masalah yang dia alami, terlihat dari raut wajahnya yang tak nampak cerah. Lalu Jhony bertanya soal masalahnya dan mungkin dia bisa membantu. Jhony memang orang yang baik hati dan bijak. Dia sering membantu teman yang kesusahan dan tak segan untuk membela yang benar. Jono menceritakan tentang masalahnya yang sedang ia alami sekarang yaitu masalah cita-citanya yang ditanyai oleh orang tuanya. Namun Jono menjawabnya dengan kata-kata belum punya cita-cita. Tapi jawaban itu mmbuat orang tuanya marah.
            Tak lama kemudian Amat dan Bejo datang sambil membawa jajan. Lalu Amat dan Bejo melihat kearah Jono dan Jhony yang sedang duduk dikantin dan mereka mendekatinya. Bejo yang bersahabat dengan Jono dari TK menanyakan hal yang sama dengan pertanyaan yang di layangkan oleh Jhony tadi dan jawaban Jono tetap sama. Saat itu Amat juga mendekat dan mendengarkan pembicaraan mereka. Saat Joni selesai bercerita soal dia yang belum punya cita-cita, Amat dengan sombongnya mengejek dan menyombongkan dirinya yang suatu saat setelah besar nanti dia akan menjadi perwira polisi dan akan menjadi yang paling hebat dari mereka semua.
            Namun Jono merasa dia di hina dan tiba-tiba Jono memukul Amat yang dari tadi mengejek dengan nada-nada merendahkan Jono dan keluarganya yang pas-pasan. Lalu Bejo dengan sigap memisahkan mereka dan sedikit mendorong Amat agar sedikit menjauh dari Jono. Saat itu keadaan sedikit memanas dengan berkelahinya Amat dengan Jono.
            Jhony tak tinggal diam dengan hanya membiarkannya saja. Jhony kemudian menasehati Amat dan Jono tentang suatu perbedaan. Perbedaan itu ada pada diri setiap manusia yang hidup di dunia. Saat manusia saling menghargai perbedaan maka permusuhan tidak akan terjadi di dunia ini. Jhony lalu menasehati Amat dengan kata-kata soal jangan menjadi orang yang selalu menyombongkan diri dengan apa yang ia punya sekarang. Lalu Jhony menyuruh mereka untuk berdamai dan bersalaman dan saling meminta maaf. Akhirnya mereka saling berjabat tangan dan saling memaafkan. Lalu Amat dan Bejo pulang terlebih dahulu dari Jhony dan Jono.
Lalu Jhony berkata pada Jono sebelum ia pulang dan bertanya pada Jono tentang apa keinginannya di masa kecil yang sampai saat ini menjadi impiannya, dan Jono menjawab dia senang bermain sepakbola dan ingin menjadi pemain sepakbola namun dia tidak mahir bermain sepakbola. Saat itu Jhony kembali mengatakan kepada Jhony tentang impiannya unuk diwujudkan dan soal belum mahir itu memang awal dari sebuah usaha agar menjadi yang terbaik kelak. Lalu Jhony memberitahu satu hal lagi kepada Jono soal cita-citanya yaitu jika apa yang ia inginkan dan impikan maka itu adalah salah satu cita-citany dimasa depan
            Setelah drama yang cukup panjang tadi akhirnya Jono tau suatu hal, dia memiliki bakat yang akan menjadi cita-citanya kelak di masa depan dan dia optimis untuk mengejar impiannya dan mewujudkan keinginan untuk menjadi pemain sepakbola. Akhirnya dia pulang dengan wajah cerah karena sudah tau cita-citanya apa dan tak perlu lagi bingung soal cita-citanya.


NAMA : TAHTA MH
NO       : 29
KELAS            : XI MIPA 1

No comments:

Post a Comment